Oleh : Partika Dhimas Pangestu, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Mungkin anda bertanya-tanya apakah anak saya atau kerabat saya menyandang Autisme? Berikut penjelasan lengkapnya
Banyak orangtua berada di posisi sulit dalam menentukan apakah sang anak menyandang Autis atau memiliki gangguan perkembangan lainnya. Seseorang yang memiliki profesi sebagai Dokter, Ahli Perilaku, dan Profesi lain tentunya tidak sulit untuk menemukan beberapa gejala tersebut pada seorang anak yang memiliki kecendrungan gangguan. Kemudian pertanyaannya bagaimana dengan orangtua yang tidak berprofesi atau belum memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam mendeteksi perkembangan anak?

Dalam DSM-V (Diagnostic and Statistical Manual), Autis atau dikenal dengan nama ilmiah Autism Spectrum Disorder, selanjutnya disebut sebagai ASD, merupakan gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan anak dalam menjalin komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Apabila seorang ibu dan ayah yang memiliki kelekatan dengan anak, gangguan ASD ini sudah dapat dilihat pada anak usia 3 bulan sehingga penanganan yang tepat dapat ditangani sejak dini. Kemudian bagaimana jika gangguan ASD ini terjadi setelah anak tumbuh besar?. Sebelumnya mari kita lihat beberapa ciri khas pada anak autis. Pertama saat menjalin komunikasi, anak dengan ASD mengalami hambatan dalam memulai atau mempertahankan timbal balik dalam berkomunikasi, pada beberapa anak terlihat “membeo”, membahas topik pembicaraan yang kurang sesuai, bahkan topik pembahasan sering kali menjadi tidak dipahami oleh lawan bicara. Kedua dalam hal interaksi sosial, anak ASD seringkali tidak mampu mempertahankan kontak mata, ekspresi wajah yang datar, dan merasa risih untuk bersentuhan dengan orang lain. Ketiga dalam hal perilaku, pada anak ASD seringkali terlihat gerakan berulang seperti menjentikkan jari, menggoyangkan tangan dengan gerakan berulang, bahkan beberapa sangat kaku contohnya berjalan pulang sekolah dengan rute yang sama setiap hari.
Memiliki keluarga dengan ASD, bukanlah sebuah “AIB” yang harus ditutup-tutupi atau dijauhi, tetapi tidak juga merupakan anak ajaib yang diagung-agungkan. Perlu adanya penanganan “khusus” pada seseorang dengan ASD, banyak anggapan yang salah pada orangtua karena malu, tidak terima dan marah karena memiliki anak dengan ASD sehingga memaksa anak untuk belajar lebih keras.
Satu-satunya saran yang dapat dilakukan oleh keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan ASD adalah memberikan kesempatan pada individu untuk mencari minat yang paling menonjol, apakah dalam musik, seni, ataupun hal lain yang betul-betul disukai oleh seseorang dengan ASD. Sudah banyak contoh seseorang dengan kondisi ASD memiliki keberhasilan dibidang tertentu. Alasannya adalah semakin cepat orang-orang terdekat sadar dengan hambatan dan kemampuan yang dimiliki, semakin besar kemungkinan untuk anak ASD dapat berkembang sesuai dengan kemampuan latihnya.
Berikut ini adalah, acuan yang dapat pembaca gunakan untuk menjawab apakah anak anda atau kerabat anda menyandang Autis. Dalam setiap ketidakmampuan memiliki minimal gejala yang terlihat atau betul-betul terdapat pada si anak.
Ketidakmampuan dalam interaksi sosial
Dalam ketidakmampuan interaksi sosial ini, minimal terdapat 2 tanda-tanda yang terjadi pada anak.
- Ketidakmampuan dalam sumbangsih perilaku nonverbal seperti ekspresi wajah, postur tubuh, bahasa tubuh, dan kontak mata yang biasanya digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain (contoh tidak tertawa karena pokok pembicaraan yang lucu, ekspresi gembira tidak ditunjukkan saat mendapatkan sesuatu yang diinginkan, dan tidak menggeleng kepala tanda tidak setuju).
- Tidak mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai dengan usianya (hal ini bisa terjadi bergaul dengan anak yang jauh lebih muda dari usia anak).
- Kegagalan dalam berbagi kegembiraan dengan orang lain (menampilkan ekspresi datar, dalam artian bukan tidak senang situasi dan orang lain, tetapi karena kemampuan yang tidak ada)
- Tidak menunjukkan reaksi sosial dan emosional timbal balik (memberi dan menerima)
Ketidakmampuan dalam bidang komunikasi
Dalam ketidakmampuan dalam bidang komunikasi, minimal terdapat 1 tanda yang terjadi pada anak.
- Keterlambatan pada perkembangan bahasa verbal (juga tidak ada usaha untuk mengatasi kekurangan ini melalui bahasa isyarat-contoh pada anak dengan tunarungu anak berusaha membahasakan dengan bahasa isyarat/Anak laki-laki memiliki perkembangan psikologi yang lebih lambat dari anak perempuan).
- Bila perkembangan bahasa bagus dan terlatih, kurangnya kemampuan untuk memulai dan mempertahankan percakapan dengan baik.
- Menunjukkan abnormalitas pada bentuk atau isi bahasa (misalnya, bahasa stereotip atau repretif (berulang), seperti pada ekolalia (membeo); penggunaan kata-kata yang tidak lazim; bicara tentang diri sendiri dengan menggunakan kata ganti orang kedua atau ketiga, menggunakan kata “kamu” atau “dia” yang artinya “saya”) – pada contoh kasus penulis ada seorang anak yang selalu mengatakan “Pitik” (Ayam dalam bahasa jawa) secara berulang-ulang setiap 2 menit. Serta bahasa “membeo” seperti berikut ini ; Penulis : “Siapa nama kamu?”; Anak ASD : “Siapa nama kamu?”, dan, Penulis : “Kakak mau ke toilet.“; Anak ASD : “Kakak mau ke toilet ya.“
- Tidak memperlihatkan kemampuan bermain sosial spontan atau imajinatif (bermain pura-pura seperti bermain boneka tangan untuk menceritakan kisah, atau bermain peran dalam keluarga).
#Usia anak 9 dan 10 tahun.
Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, termasuk minat dan kegiatan.
Dalam kaitan ini, minimal terdapat 1 tanda yang terjadi pada anak.
- Menunjukkan minat yang terbatas (tidak senang dengan minat yang banyak, pada umumnya anak yang tidak memiliki riwayat ASD memiliki minat lebih dari 3, pada anak ASD minat sangat terbatas)
- Memaksakana rutinitas (misalnya harus menggunakan rute yang sama untuk berpergian dari satu tempat ke tempat yang lainnya, adanya “ritual” berulang setiap hari tanpa menghilangkan satupun tahapan)
- Menunjukkan gerakan-gerakan stereotip-berulang (misalnya menepuk tangan, membenturkan kepala, berayun ke depan dan belakang, berputar)
- Menunjukkan fokus yang berlebihan pada bagian-bagian objek (misalnya memutar roda mobil-mobilan secara berulang-ulang) atau kelekatan yang tidak biasa terhadap objek-objek (seperti mebawa seutas tali, sehelai kain)
CATATAN PENTING
Kemunculan pertama kali, setidaknya terjadi sebelum usia 3 tahun. Fungsi-fungsi yang terganggu pada anak paling tidak satu diantara hal-hal berikut ini: perilaku sosial, komunikasi, atau bermain imajinatif. Apabila 3 kriteria diatas terpenuhi, segera hubungi Psikolog Klinis Anak terdekat anda agar mendapatkan saran atau terapi yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi anak anda. Terpenting diatas segalanya adalah, terima kondisi apapun yang ada pada seseorang dengan ASD, dukungan dan motivasi merupakan hal yang tidak kalah penting. Apabila anda memiliki kesulitan dalam menangani anak dengan ASD, bantu mereka dengan mengajarkan SELF-CARE sebagai modal utama mereka dalam bertahan hidup.